Slide Show

LAYANAN PRODUK

LAYANAN PRODUK "Pembelian Minimal Rp.1.500.000, Gratis Ongkos Kirim untuk wilayah DEPOK dan sekitarnya"Call. 0813 1669 3108 / WA: 0899 815 9446 / E-mail. ratman.mta@gmail.com, PIN BB: 7D944D02

ASAL USUL PENYEMBUHAN CARA ISLAM

ASAL MUASAL PENYEMBUHAN CARA ISLAM
Mawlana Syaikh Hisyam kabbani ar-Rabbani
Dari Buku The Healing Power of Meditasi Sufi
  
  
Bismillah hirRohman nirRohim
  
  Para Nabi utusan Tuhan mengajarkan pengikutnya beberapa metode penyembuhan. Cara-cara ini di wariskan dari generasi ke generasi  dan membentuk dasar bagi sebagian besar praktik pengobatan tradisionil. Dalam tradisi Islam, para penyembuh mengandalkan sarana fisik dan spiritual, yang keduanya membentuk ilmu yang dikenal sebagai pengobatan cara Nabi.  Pengobatan cara Nabi didasarkan atas prinsip-prinsip ilmu yang kuat, banyak diantaranya hanya dikenal di negara Barat saat ini. Pada tingkat spiritual, pengobatan cara Nabi mengikut sertakan  tehnik yang menggunakan Energi Ilahiah yang membutuhkan  bacaan, doa-doa, ibadah dan meditasi, yang semuanya diajarkan oleh para Nabi, Rasul dan awliya.  Namun pengobatan cara Nabi tidak mengabaikan obat-obatan alamiah.  Namun, inilah cara-cara suci yang dirangkai untuk menyembuhkan penyakit dan bagi kesehatan fisik maupun rohani.
  
  Setelah menyembuhkan pasien melalui cara spiritual, Nabi Muhammad pernah ditanya apakah obat-obatan juga bisa digunakan bagi para penyembuh. “Ya,” jawab beliau, “ Kalian harus mencari kesembuhan dari obat-obatan, karena apapun penyakit yang Tuhan ciptakan di dunia ini, Dia menciptakan obatnya pula – kecuali satu penyakit tanpa ada obatnya, yaitu tua.”  Setiap ayat Quran tertentu memiliki kandungan penyembuhan yang unik dan berbeda-beda tiap ayatnya. Berikut adalah beberapa contoh  ayat-ayat yang digunakan dalam penyembuhan spiritual :
  
  ENAM AYAT QURAN UNTUK PENYEMBUHAN: AYAT AL-SHIFA
  
  “Dan Allah akan melegakan hati orang-orang yang beriman” ( 9 : 14 )
( wa yansurkum ‘alayhim wa yashfi suduura qawmin muminiina )
  
  “Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat  bagi orang-orang yang beriman.” ( 10 : 57 )  ( Yaa ayyuha an-naasu qad ja’atkum maw’ithatun min rabbikum wa shifaun limaa fee as-sudoori wa hudan wa rahmatun lil muminiin)
  
  “Dari perut lebah itu keluar minuman ( madu ) yang bermacam-macam warnanya di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.”  ( 16 : 69 )
( yakhruju min butuuniha sharaabun mukhtalifun alwaanuhu fiihi shifaun lin-naas )
  “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”  ( 17 : 82 ) (wa nunazzilu mina al-qurani ma huwa shifaun wa rahmatun lil-muminiin) “Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” ( 26 : 80 )
(Waitha maridtu fahuwa yashfeeni)
  
  Doa Nabi Ibrahim, “Dan katakanlah ( wahai Muhammad ) bahwa (Quran) itu adalah petunjuk dan menyembuhkan bagi orang-orang yang beriman.” ( 41:44 )   (qul huwa lil-ladhiina amanuu hudan wa shifaun)
  
  
PERSIAPAN UNTUK PENYEMBUHAN
  
  Sebelum Anda menjadi seorang penyembuh yang baik, pertama-tama Anda harus mengumumkan perang terhadap ego. Ketika Anda melawan ego dan bertarung melawan nafsu-nafsunya, Anda melatih kekuatan spiritual Anda. Penggunaan kekuatan spiritual  untuk melawan  dan memeriksa ego mengakibatkan kekuatan spiritual itu meningkat.
  Prinsip yang sama saat seseorang menggunakannya dalam latihan-latihan kebugaran. Para atlit melakukan latihan-latihan melawan nafsu untuk menguatkan tubuh. Dengan menjaga berat badan, mereka meningkatkan kekuatan tubuh. Dengan cara yang sama, kita meningkatkan kekuatan spiritual kita dengan usaha keras melawan ego.
  
  Seringkali, ketika kita membuat kemajuan dalam usaha keras ini, kita menolak energi negatif yang dibangkitkan oleh ego-ego dan nafsu keinginan buruk kita. Ketika energi negatif ini berkurang, energi positif di sekitar kitapun meningkat.
  
  BAB DUA :  RAHASIA KESUFIAN UNTUK KESEHATAN
  
  Sebelum Anda menguasai seni penyembuhan, pertama Anda harus paham akan sumber-sumber penyakit dan arti dari menjaga kesehatan yang baik. Meskipun cara-cara lengkap dari pengobatan kenabian ini melampaui bahasan teks, namun penting untuk menimbang penggunaan prinsip-prinsip kunci dari filsafat medis yang islami.
  
  PENTINGNYA DIET
  
  Makan makanan halal adalah bagian penting  untuk menjaga kemurnian darah seseorang. Halal secara harfiah berarti  “diijinkan” atau “sah” -  lawan kata  dari haram, dilarang, namun dalam konteks diet berarti meninjau  aturan ketat dari Hukum Suci Islam ( Syariah ) dalam memilih dan menyembelih daging.  Yakinlah bahwa hanya makan makanan halal penting bagi kemajuan spiritual. Tentu saja, susah untuk merasa yakin akan kehalalan di setiap potong daging yang kita makan di jaman sekarang. Jika hal itu berat bagi Anda, maka makanlah sesuka Anda. Namun jika Anda mengambil jalur makan sesuka hati ini, jangan heran jika hal itu menghambat kemajuan spiritual Anda.
  
  Mereka yang berharap maju dengan cepat pada jalur ini harus benar-benar berhati-hati atas makanannya. Bagi mereka, tidak cukup untuk mencari kepastian akan kehalalan makanannya; mereka juga harus menimbang siapa yang menyiapkan makanannya.
  Para Sahabat Nabi mengatakan bahwa mereka menahan diri dari 78 yang halal, karena  takut  mendekati pada apa yang di larang ( haram ). Mereka melakukan ini karena sadar akibat sepenuhnya dari perbuatan mereka dan ingin menegakkan lebih daripada sekedar huruf-huruf dalam hukum. Mereka berusaha sampai pada tujuan ilahiah dengan sarana pengendalian yang tekun dan penghilangan perbuatan itu agar diri mereka tetap tetap baik dalam hukum tertulis maupun ruh  hukum itu sendiri.
  
  Para Syaikh Thareqat Naqsybandi amat tegas. Syaikh zaman dulu berhati-hati sekali tentang masalah ini sehingga mereka menyiapkan sendiri makanan mereka, atau tidak makan sama sekali untuk menyempurnakan dan menyucikan diri mereka sendiri. Sering, ketika mereka makan, mereka mengatakan “Bismillah” di setiap gigitan.  Mereka tidak menyentuh makanan kecuali berwudhu dahulu. Dalam thareqat ini, mereka yakin bahwa sumber pangan yang masuk ke dalam tubuh adalah cahaya. Dan dengan cahaya itu mereka terbang. Kita memperhatian hal ini sebagai cermin contoh pribadi bagi Syaikh-Syaikh saat ini, karena mereka yang hidup di zaman dulu melihat perilaku-perilaku Syaikh asli di masa lalu.  Sadar akan hal ini, kita bisa memilih sebagaimana keras kita menggunakan  aturan halal bagi diet kita, namun ketahuilah hal ini akan menyebabkan kemajuan kita. Jika kita mendapati diri sendiri tidak mampu berkembang , jangan lagi mengulang perusakan diri yang sama berulang kali seperti yang dilakukan
orang gila. Jika kita meminta harta yang paling berharga, kita harus berdisiplin.
  
  
  PENTINGNYA OLAH RAGA
  
  Tubuh manusia butuh makan dan minum. Namun, tidak semua yang kita anggap makanan dan minuman  dapat dicerna atau berguna bagi tubuh. Bukannya menyediakan bahan bakar bagi tubuh, namun cepatnya nutrisi yang tidak tersimpan ini akan menumpuk sebagai endapan. Karena tubuh tak mampu membuangnya secara alami, endapan itu akan menumpuk sepanjang waktu, dan akan mengakibatkan berbagai penyakit.
  
  Awalnya, endapan itu akan membentuk tumpukan di tempat tertentu sebelum mempengaruhi darah dan dibawa melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Dalam hal ini, kondisi seperti demikian akan muncul dengan sendirinya dalam bentuk masalah-masalah perut. Dengan berjalannya waktu, endapan yang menumpuk menjadi kian berbahaya, berwujud  penyakit-penyakit di daerah tertentu yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh.  Inilah pentingnya mempelajari patologi penyakit dan penyebarannya, dan asal muasal perkembangannya.
  
  Sering, “pengobatan” yang cepat dan ekstrim di lakukan, tanpa memperhatikan sejarah penyebaran penyakitnya. Obat pencahar yang keras kadang diberikan. Hal ini tidak hanya mengagalkan penyembuhan penyakit yang ada, namun juga menambah rasa sakit atau membuat penyakit baru. Memang benar, kebanyakan obat dalam kategori ini adalah racun. Mereka memacu tubuh untuk menghilangkan yang baik dengan sesuatu yang buruk. Obat-obat itu, dalam terminologi pengetahuan medis tradisional berarti “panas”. Jadi mungkin saja bisa melemahkan sistem kekebalan, berdampak pada fungsi ginjal, dan menjurus  berkembangnya kerusakan dan kekacauan bagian lainnya.
  
  Penanganan yang lebih layak bagi kekacauan  itu adalah dengan berolah raga. Olah raga yang wajar penting untuk menyegarkan organ-organ, memudahkan aliran makanan dan nutrisi, meningkatkan pencernaan, dan mencegah penumpukannya. Lebih jauh, kontrol secara alami dan teratur dari gerakan otot mencerahkan jiwa, menyegarkan pikiran, meremajakan organ-organ, menguatkan otot, mencegah masalah persendian, menguatkan urat-urat dan sendi-sendi, mengurangi gangguan kejiwaan, mengurangi berbagai penyakit, meningkatkan kebaikan diri sendiri secara umum.
  
  Tentu saja, perhatian harus diberikan mengenai latihan-latihan fisik, dengan perhatian tertentu akan masalah keseimbangan, tak berlebihan dan intensitasnya. Umumnya, olah raga tertentu secara rutin dapat menguatkan, sebagaimana mengkhususkan pikiran pada sebuah hal tertentu bisa menguatkan hafalan seseorang. Jadi, setiap bagian tubuh membutuhkan rutinitas yang spesifik.
  
  Paru-paru, sebagai contoh, perlu latihan membaca, dimulai dengan bacaan tak bersuara dan berlanjut perlahan dalam intensitas dan nyaring. Latihan mendengarkan membutuhkan perhatian responsif, sehingga merangsang saraf pendengaran dan telinga. Latihan berbicara meningkatkan wibawa secara lisan. Latihan penglihatan menguatkan penglihatan mental dan fisik. Bahkan mungkin dengan mengikuti aturan hidup yang berhati-hati  untuk menguatkan otot mata serta mengoreksi rabun jauh dan dekat.  
  
  Olah raga menyediakan sarana latihan yang menyenangkan. Mendaki, berenang, berjalan dengan langkah sedang, naik kuda, memanah, dan olah raga sejenis yang amat menyehatkan bagi seluruh tubuh. Mengambil program latihan-latihan fisik semacam itu bahkan mampu menyembuhkan penyakit kronis seperti diantaranya anemia, gejala infeksi-infeksi, bisul dan mulas-mulas.
  
  Wa min Allah at tawfiq
  
  wasalam, arief hamdani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar